ALIRAN SISI PENAWARAN DAN ALIRAN RATIONAL EXPECTATION
ALIRAN SISI PENAWARAN
Pada tahun 1971-1973 perekonomian Amerika Serikat mengalami boom karena
kebijaksanaan fiskal dan moneter yang ekspansif pada periode-periode
sebelumnya. Tingginya inflasi menghendaki pembatasan kebijaksanaan fiskal dan moneter yang ekspansif. Tetapi goncangan penawaran telah menyebabkan berkurangnya produksi
nasional, dengan demikian juga sulit untuk membatasi
kebijaksanaan-kebijaksanaan fiskal dan moneter tersebut.
Dalam menghadapi inflasi yang semakin tinggi tersebut pemerintah Amerika
Serikat mencoba mengadopsi kebijaksanaan moneter yang baru, sesuai
ajaran monetaris, yang terkonsentrasi pada usaha menahan laju
pertumbuhan stok uang. Namun, di ukur dari tingkat pengangguran yang diakibatkannya, resesi ini
dinilai yang terburuk sejak depresi besar-besaran tahun 30-an. Pada
akhir tahun 1982 akhirnya pemerintah mengabaikan rencana pembatasan uang
sesuai anjuran kubu monetaris, melainkan membiarkan jumlah uang beredar
tumbuh cukup tinggi untuk memerangi resesi yang dihadapi.
Intinya, aliran monetaris memang berhasil meyakinkan orang bahwa stok uang stok uang sangat erat kaitannnya dengan aktivitas-aktivitas ekonomi. Walaupun kebijakan moneter lahir di Amerika serikat, tetapi yang memakai kebijakan ini bukanlah Amerika Serikat, melainkan pemerintag Thatcher di Inggris.
A. TOKOH-TOKOH ALIRAN SISI PENAWARAN
Menurut Harold McCure dan Thomas Willet (1983), aliran sisi penawaran dapat dibedakan atas dua kelompok, yaitu “kelompok utama” dan “kelompok radikal”.
Menurut Harold McCure dan Thomas Willet (1983), aliran sisi penawaran dapat dibedakan atas dua kelompok, yaitu “kelompok utama” dan “kelompok radikal”.
Kelompok aliran utama diwakili Martin Feldstein (Harvard University)
& Michael Boskin (Standford University). Kelompok ini menekankan
perlunya insentif pajak dalam memacu pertumbuhan ekonomi lewat dampaknya
terhadap tabungan & investasi. Kelompok utama banyak menganalisis
dampak perubahan pajak terhadap penawaran labor serta dampak program
keamanan sosial (social security) terhadap jumlah tabungan.
Kelompok radikal adalah kelompok yg mendapat publisitas lebih banyak.
Kelompok ini menyatakan bahwa pemotongan pajak akan memberikan dampak
positif terhadap tabungan, investasi, dan penawaran tenaga kerja serta
penerimaan total yg lebih banyak dari pajak. Kelompok radikal pada
intinya mengajukan dua preposisi:
- Pemotongan pajak akan memberi dampak besar terhadap produktivitas kerja sehingga secara total penerimaan dari pajak akan meningkat.
- Program pemotongan pajak memberi dampak positif dalam meningkatkan laju pertumbuhan output & menguangi inflasi. Kelompok ini diwakili oleh Arthur Laffer dan George Gilder.
Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa aliran sisi penawaran sanat populer di
tahun 80-an dimasa pemerintahan Reagen di Amerika Serikat. Karena
pandangan pakar-pakar aliran sisi penawaran langsung dijalankan oleh
Reagan, maka pandangan ekonomi mereka juga sering dijuluki Reagonimics. Kebijaksanaan
yg dianut oleh Reagan untuk menghadapi inflasi & kelesuan ekonomi
pada tahun 80-an sesuai anjuran aliran baru Dikenal dengan sisi
penawaran (supply-side economics).
B. PERBEDAAN PANDANGAN KEYNESIAN DAN MONETARIS
Dalam mengatasi masalah-masalah ekonomi kubu keynesian lebih menyukai
kebijaksanaan fiskal yg bersifat ekspansif. Sementara itu, kubu
monetaris lebih menyukai kebijaksanaan moneter yg
kontraktif-konservatif. Namun keduanya sama-sama melihat perekonomian
dari sisi permintaan. Aliran sisi penawaran percaya bahwa yg harus diberi perhatian utama
bukan segi permintaan seperti yg dilakukan kubu keynesian maupun
monetaris melainkan sisi penawaran.
Dlm mengatasi inflasi dan pengangguran, jalur yg ditempuh oleh aliran
sisi penawaran melalui program penurunan pajak. Alasannya turunnya pajak
akan menambah gairah investasi, yg akan mendorong peningkatan dlm
produksi. Dengan meningkanya produksi, masalah pengangguran dapat
diatasi, dan sekaligus inflasi dapat diredakan.Tekanan utama aliran penawaran adalah kebijaksanaan pertumbuhan jangka
panjang. Hal itu dilakukan dengan mempromosikan kesempatan kerja penuh
dan perubahan teknologi.
Dalam perjalanannya Robert A. Mundel juga disebut sebagai peletak dasar aliran "Sisi Penawaran". Ia menyarankan untuk memakai kombinasi antara kebijakan Fiskal dengan kebijakan Moneter. Kebijakan moneter dilakukan dalam bentuk kebijakan uang ketat untuk
membendung inflasi. Kebijakan fiskal dilaksanakan dengan menggunakan
program pengurangan pajak untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
C. PROGRAM PENURUNAN PAJAK DAN ANGGARAN BERIMBANG
Kebijaksanaan dan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk peningkatan
output nasional sekaligus membuka kesempatan kerja serta menekan laju
inflasi, cara yang dianjurkan untuk ditempuh cukup banyak, antara lain:
(1) mendorong masayarakat untuk lebih rajin menabung ;
(2) menurunkan tingkat pajak;
(3) mendorong masyarakat untuk lebih berani mengambil resiko dalam berusaha ;
(4) mendorong mobilisasi angkatan kerja, dan
(5) mendorong masyarakat untuk lebih banyak bekerja di sektor riil.
(1) mendorong masayarakat untuk lebih rajin menabung ;
(2) menurunkan tingkat pajak;
(3) mendorong masyarakat untuk lebih berani mengambil resiko dalam berusaha ;
(4) mendorong mobilisasi angkatan kerja, dan
(5) mendorong masyarakat untuk lebih banyak bekerja di sektor riil.
Aliran sisi penawaran percaya bahwa pemotongan pajak tidak akan
menyebabkan berkurangnya pro-duksi nasional, tetapi justru akan
meningkatkannya. Aliran sisi penawaran percaya bahwa program pemotongan
pajak akan menguntungkan semua pihak. Pekerja memeperoleh pendapatan
sesudah pajak (income after tax) yg lbh tinggi. Pemerintah juga
memperoleh penerimaan total pajak yg juga lebih besar. Jam kerja yg lama
berarti output nasio-nal akan meningkat, & perekonomian akan
berkembang.
D. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil, pemikir-pemikir aliran sisi penawaran mempercayai bahwa dampak positif penggunaan dana sendiri oleh swasta terhadap peningkatan output nasional,perluasan kesempatan kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat lebih besar dibandingkan dengan keadaan ketika pajak dikumpulkan terlebih dahulu untuk kemudian dialokasikan oleh pemerintah untuk berbagai program pembangunan.
Kesimpulan yang dapat diambil, pemikir-pemikir aliran sisi penawaran mempercayai bahwa dampak positif penggunaan dana sendiri oleh swasta terhadap peningkatan output nasional,perluasan kesempatan kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat lebih besar dibandingkan dengan keadaan ketika pajak dikumpulkan terlebih dahulu untuk kemudian dialokasikan oleh pemerintah untuk berbagai program pembangunan.
Pendekatan sisi penawaran lebih dianggap sebagai perkembangan dlm
kebijaksanaan ekonomi daripada teori ekonomi. Hal ini tidak lain karena
pendekatan sisi penawaran ini tidak dianggap sebagai teori umum
sebagaimana yg ada pada teori-teori klasik atau keynes.
ALIRAN RATIONAL EXPECTATION
Ekonomi sendiri hadir untuk menjawab sedikitnya tiga pertanyaan.
Pertama, apa yang harus diproduksi dan dalam jumlah berapa (What).
Kedua, Bagaimana sumber-sumber ekonomi, faktor-faktor produksi, yang
tersedia dipergunakan untuk memproduksi barang-barang tersebut (How).
Ketiga, untuk siapa barang-barang tersebut diproduksi, atau bagaimana
barang-barang tersebut dibagikan di antara warga masyarakat (For Whom).
Dalam tata hubungan ekonomi dikenal istilah produsen dan konsumen.
Rasionalitas yang dibangun dalam tata hubungan ekonomi adalah, bahwa
konsumen cenderung memaksimalkan kebutuhannya (utilitas) dengan kendala
pendapatan (income). Disisi lain, produsen cenderung memaksimalkan
keuntungannya (profit) dengan kendala faktor input. Hubungan antara
kepentingan-kepentingan produsen dan konsumen secara “individual”,
dibahas dalam mikroekonomi.
A. Aliran Ekonomi RATEX
Pada tahun 70an dan 80an kebijaksanaan-kebijaksanaan ekonomi yang sesuai
dengan ajaran Keynes telah gagal total dalam menghadapi masalah-masalah
ekonomi. Kegagalan tersebut menimbulkan pemikiran ekonomi baru yang
disebut aliran gelombang baru (New Wave). Aliran ini meninjau kembali
premi-premi yang digunakan kubu Keynesian (orang-orang yang mengikuti
ajaran Keynes) yaitu perlunya campur tangan pemerintah seperti penerapan
kebijaksanaan dan pengaruh ekspektasi terhadap pola konsumsi
masyarakat.
B. Pemikiran Rational Expectation (Ratex)
Penganut rational expectation (ratex) tidak lain adalah kelompok klasik
baru (new-classical), karena asumsi ratex dijadikan oleh kaum tersebut
sebagai landasan pokok seluruh analisis dan pemikirannya. John Muth
merupakan pencetus pertama ide ratex dimana pada awal 1960-an ia
mengemukan premis: ”ekspektasi tiap individu bersifat rasional bila
ekspentasi tersebut identik dengan hasil prediksi model”. Premis ini
mengandung pengertian bahwa apabila masyarakat mengetahui benar
informasi tentang suatu peristiwa atau kebijakan maka mereka akan
bereaksi dimana reakasi tersebut berciri rasional.
Menurut penganut model ratex jika dan hanya jika masyarakat membuat
kesalahan ekspektasi maka kebijakan pemerintah dapat memberi hasil,
contohnya pada kebijakan peningkatan jumlah uang beredar berdampak pada
peningkatan output. Menurut pandangan penganut ratex jika kesalahan
terjadi, intervensi pemerintah semacam contoh di atas tetap tidak
diinginkan karena ia justru akan menghasilkan ketidakpastian yang lebih
besar lagi. Berbeda dengan pandangan kaum monetaris dimana mereka masih
memberi “ruang” untuk melihat berbagai dampak kebijakan pemerintah
melalui perlakuan eksplisit terhadap faktor adaptive expectation,
khususnya dalam jangka pendek. Menurut jawaban penganut ratex kesalahan ekspektasi karena kesulitan
memperoleh informasi memang tak dapat dihindarkan meskipun yang
bersangkutan sangat rasional dalam pengambilan keputusan. Dengan
pengertian lain, menurut mereka untuk mempunyai ekspektasi rasional
tidak harus selalu bebas dari membuat kesalahan ekspektasi.
C. Pokok Pikiran
Para pakar RATEX (Rational Expectation) berpendapat bahwa tidak ada
peluang kebijaksanaan fiskal maupun moneter untuk menstabilkan
perekonomian. Menurut aliran RATEX, masalah-masalah/peristiwa ekonomi
terjadi karena kesalahan dalam memperkirakan peristiwa ekonomi pada masa
yang akan datang. Kesalahan tersebut tidak terjadi secara sistematis
melainkan secara acak/random. RATEX juga mengkritik teori Keynes tentang
pembentukan harga ekspetasi didasarkan pada perilaku masa lalu.
Menurut aliran RATEX, orang-orang/unit-unit ekonomi telah membuat
perkiraan–perkiraan secara rasional, karena tingkah laku ekonomi
masyarakat dipengaruhi perkiraan mereka, maka kegiatan memprediksi
peristiwa ekonomi masa depan menjadi sia-sia. Teori ekspektasi rasional
(rational expectations) diajukan pertama kali oleh John F. Muth pada
tahun 1961 pada tulisannya yang berjudul “Rational Expectations and the
Theory of Price Movements”. Teori ini kemudian dikembangkan oleh Robert
E. Lucas Jr. untuk memodelkan bagaimana agen ekonomi melakukan peramalan
di masa yang akan datang.
Sukirno (2006) menjelaskan bahwa ada 2 asumsi yang menjadi dasar teori ekspektasi rasional (rational expectations):
- Pertama, teori ini menganggap bahwa semua pelaku kegiatan ekonomi bertindak secara rasional, mengetahui seluk beluk kegiatan ekonomi dan mempunyai informasi yang lengkap mengenai peristiwa-peristiwa dalam perekonomian. Keadaan yang berlaku di masa depan dapat diramalkan, selanjutnya dengan pemikiran rasional dapat menentukan reaksi terbaik terhadap perubahan yang diramalkan akan berlaku. Akibat dari asumsi ini, teori ekspektasi rasional mengembangkan analisis berdasarkan prinsip-prinsip yang terdapat dalam teori mikroekonomi yang juga bertitik tolak dari anggapan bahwa pembeli, produsen, dan pemilik faktor produksi bertindak secara rasional dalam menjalankan kegiatannya.
- Kedua adalah semua jenis pasar beroperasi secara efisien dan dapat dengan cepat membuat penyesuaian-penyesuaian ke arah perubahan yang berlaku. Asumsi kedua ini sesuai dengan pendapat ahli-ahli ekonomi klasik, dan merupakan salah satu alasan yang menyebabkan teori ini dinamakan new classical economics. Menurut asumsi kedua, tingkat harga dan tingkat upah dapat dengan mudah mengalami perubahan. Kekurangan penawaran barang akan menaikkan harga, dan kelebihan penawaran mengakibatkan harga turun. Buruh yang berkelebihan akan menurunkan upah, sebaliknya kekurangan buruh akan menaikkan upah mereka. Semua pasar bersifat persaingan sempurna, dan informasi yang lengkap akan diketahui oleh semua pelaku kegiatan ekonomi di berbagai pasar.
Tetapi, Samuelson dan Nordhaus menyatakan bahwa pandangan teori pasar efisien
terlalu sederhana dan menyesatkan, sudah banyak bukti menunjukkan tidak
semua pergerakan saham diakibatkan perubahan informasi. James Tobin,
seorang professor Yale pemenang hadiah nobel mengkritik teori ini,
argumennya pada bursa saham amerika tanggal 15 hingga 19 oktober 1987
terjadi perubahan harga sebanyak 30% padahal tidak ada faktor yang
tampak. Teori pasar efisien bungkam terhadap kritik tobin.
Aliran Pemikiran Ekonomi Baru yang disebut aliran gelombang baru
(new wave)
a). Pandangan aliran gelombang baru yg menganggap tidak ada hubungan khusus antara variabel output, kesempat-an kerja & inflasi. Karena tidak ada trade-offs diantara varibel tersebut. Pakar-pakar Ratex berpendapat bahwa tidak ada peluang kebijaksanaan fiskal maupun moneter untuk menstabilkan perekonomian.
b). Bagi aliran ratex, deviasi dari keadaan kesempatan kerja penuh hanya terjadi karena adanya kesalahan dalam memperkirakan peristiwa-peristiwa ekonomi (seperti tingkat harga, upah dan inflasi) masa datang.
c). Dalam perekonomian yang sudah stabil, pelaksanaan suatu kebijaksanaan ekonomi justru bisa mengganggu perekonomian itu sendiri.
(new wave)
a). Pandangan aliran gelombang baru yg menganggap tidak ada hubungan khusus antara variabel output, kesempat-an kerja & inflasi. Karena tidak ada trade-offs diantara varibel tersebut. Pakar-pakar Ratex berpendapat bahwa tidak ada peluang kebijaksanaan fiskal maupun moneter untuk menstabilkan perekonomian.
b). Bagi aliran ratex, deviasi dari keadaan kesempatan kerja penuh hanya terjadi karena adanya kesalahan dalam memperkirakan peristiwa-peristiwa ekonomi (seperti tingkat harga, upah dan inflasi) masa datang.
c). Dalam perekonomian yang sudah stabil, pelaksanaan suatu kebijaksanaan ekonomi justru bisa mengganggu perekonomian itu sendiri.
D. Tokoh-Tokoh Ratex
- Robert Lucas
- Thomas Sargeant
- Eil Wallace
- Robert Barro
- Leonard Rapping
- Edward Prescott
- Dvid Begg
- Steven Sheffrin
- John Muth
- Bahwa orang atau unit-unit ekonomi akan membuat perkiraan (ekspektasi) ;
- Orang tidak menggunakan informasi yang ada padanya secara efisien ;
- Oarang tidak membuat kesalahan-kesalahan secara sistematis dalam ekspektasi mereka;
- Dan orang akan bereaksi secara rasional terhadap kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dilakukan demi kepentingan pribadi masing-masing.
Menurut Michael Carter (1984), ekspektasi rasional adalah upaya meramal
secara esensial masa depan variabel-variabel ekonomi untuk membuat
kebijakan secara tepat. Contoh kebijakan mereka yang dikatakan dengan meramal antara lain, mereka menganggap semua orang bertindak rasional, seperti yang dijelaskan diatas.
Ekspektasi rasional pada mulanya diperkenalkan oleh John Muth pada tahun
1961 melalui paper klasiknya yang berjudul “Rational Expectations
Hypothesis”. Namun demikian keberadaan ekspektasi rasional ini semakin
berkembang dengan adanya studi oleh Lucas (1973) dan dua paper seri dari
Barro (1977a, 1978b).
Model ekspetasi rasional memiliki Asumsi dasar:
1. Ekspektasi ini didasarkan kepada informasi yang lengkap yang dimiliki
oleh semua pelaku ekonomi, baik tiu konsumen, produsen (simetris).
Informasi yang lengkap ini bukan hanya meliputi informasi masa lalu,
atau yang baru dialami tetapi juga informasi tentang masa yang akan
datang.
2. Berdasarkan informasi-informasi tersebut, pelaku ekonomi akan melakukan tindakan yang rasional. Tindakan rasional yang dimaksudkan disini adalah : produsen cenderung untuk memaksimumkan profit dengan kondela faktor-faktor produksi, sedangkan konsumen cenderung memaksimalkan utility dengan kendala income. Pelaku ekonomi yang rasional akan senantiasa berpegang pada prinsip tersebut terutama dalam menghadapi berbagai perubahan yang timbul dari aspek makroekonomi, seperti inflasi dan pengangguran.
3. Pelaku-pelaku ekonomi mengetahui dengan baik implikasi-inplikasi dari berbagai kebijakan yang akan dijalankan oleh pemerintah. Pengetahuan seperti itu terutama didapat dari pengalaman-pengalaman di masa lalu.
2. Berdasarkan informasi-informasi tersebut, pelaku ekonomi akan melakukan tindakan yang rasional. Tindakan rasional yang dimaksudkan disini adalah : produsen cenderung untuk memaksimumkan profit dengan kondela faktor-faktor produksi, sedangkan konsumen cenderung memaksimalkan utility dengan kendala income. Pelaku ekonomi yang rasional akan senantiasa berpegang pada prinsip tersebut terutama dalam menghadapi berbagai perubahan yang timbul dari aspek makroekonomi, seperti inflasi dan pengangguran.
3. Pelaku-pelaku ekonomi mengetahui dengan baik implikasi-inplikasi dari berbagai kebijakan yang akan dijalankan oleh pemerintah. Pengetahuan seperti itu terutama didapat dari pengalaman-pengalaman di masa lalu.
Teori ekspektasi rasional menganggap bahwa pada umumnya masyarakat
mengetahui dampak yang akan ditimbul sebagai akibat kebijakan-kebijakan
pemerintah seperti melakukan anggaran belanja defisit dan dampaknya
terhadap perekonomian. Kemampuan untuk memprediksi (to expect and to
anticipate) dampak dari tindakan pemerintah seperti itu, memungkinkan
pelaku-pelaku ekonomi melakukan tindakan untuk melindungi diri dari
dampak buruk kebijakan pemerintah tersebut di masa depan.
F. Kritik Terhadap Ekspetasi Rasional
Case mengatakan bahwa pertanyaan kunci yang berkenaan dengan ekspektasi
rasional ini adalah : Seberapa realistisnya asumsi yang dibangun dari
model ekspektasi rasional ? Jika asumsi tersebut memprediksi bagaimana
ekspektasi tersebut dibentuk, maka perlu dipertanyakan apabila terjadi
kesalahan ekspektasi yang justru menimbulkan ketidakseimbangan. Dari
sudut makroekonomi, argumen-argumen yang mendukung ekspektasi rasional
cenderung persuasif.
Ekspektasi rasional terlalu menuntut rumah tangga dan perusahaan
mengetahui berbagai informasi terlalu banyak. Tidak realistis untuk
menganggap unit pengambilan keputusan dasar untuk mengetahui informasi
sebanyak yang dituntut. Orang harus mengetahui model yang benar (atau
sekurang-kurangnya perkiraan yang baik tentang model yang benar).
Michel
Carter (1984) mengkritik sangat keras keberadaan ekspekatasi rasional
ini. Ia mengatkan bahwa teori ekspektasi rasional sebagai “sangat tidak masuk akal”, karena dianggap tidak realistis. Kritik Carter ini
berkaitan dengan empat hal pokok, yaitu : Individu yang rasional,
argumentasi tentang pemerintah yang jujur, eksploitasi terhadap seluruh
kesempatan untuk memperoleh profit, Hanya sebagian perusahaan
membutuhkan rasionalitas tertentu, bukan teori yang kompeten.
1. Individu yang Rasional
Bagaimana
cara mereka untuk secara mandiri mencoba untuk mengetahui tentang
variabel-varibel ekonomi yang dibutuhkan untuk memprediksi masa depan ?
Jawabannya tentu saja tentu saja berdasarkan rasionalitas mereka. Namun
perlu dipertanyakan lebih dalam lagi bagaimana caranya untuk mendapatkan
jalan untuk menemukan informasi tersebut. Dalam hal ini akan terdapat
ketidaksinkronan antara kenyataan adanya informasi yang lengkap dengan
asumsi yang ada pada ekspektasi rasional.
2. Peran pemerintah
Pemerintah yang jujur dalam mengelola manajemen makroekonomi sangat sulit, terutama dalam menciptakan kapasitas penuh tenaga kerja. Sebagai contoh : keinginan pemerintah untuk menekan pengangguran. Yang pada kenyataannya pengangguran ini selalu ada dalam kisaran antara 4 – 7 %.
2. Peran pemerintah
Pemerintah yang jujur dalam mengelola manajemen makroekonomi sangat sulit, terutama dalam menciptakan kapasitas penuh tenaga kerja. Sebagai contoh : keinginan pemerintah untuk menekan pengangguran. Yang pada kenyataannya pengangguran ini selalu ada dalam kisaran antara 4 – 7 %.
3. Eksploitasi kesempatan untuk memperoleh profit
Bila suatu perusahaan memiliki informasi untuk memperoleh kesempatan mendapatkan profil, maka ia cenderung untuk mengeksploitasi kesempatan tersebut semaksimal mungkin.
Bila suatu perusahaan memiliki informasi untuk memperoleh kesempatan mendapatkan profil, maka ia cenderung untuk mengeksploitasi kesempatan tersebut semaksimal mungkin.
4. Sebagian perusahaan yang membutuhkan rasionalitas tertentu
Hal-hal
yang menyebabkan berkurangnya kesempatan memperoleh profit sebagaimana
tersebut diatas tersebut akan mereka reduksi, termasuk apabila itu
menyangkut sharing informasi dengan pelaku ekonomio lainnya. Dengan
demikian informasi yang lengkap hanya dimiliki oleh sedikit perusahaan.
5. Tidak ada teori yang kompeten
Pada akhirnya Carter mengatakan bahwa ekspektasi rasional sebenarnya tidak didukung oleh teori yang yang kompeten.
5. Tidak ada teori yang kompeten
Pada akhirnya Carter mengatakan bahwa ekspektasi rasional sebenarnya tidak didukung oleh teori yang yang kompeten.
G. Pro Dan Kontra
Lucas menyebutkan bahwa perubahan-perubahan yang tidak terantisipasi
saja yang akan mempengaruhi output. Jika terantisipasi maka output =
nihil atau dengan kata lain kebijakan moneter tidak akan ampuh digunakan
sebagai alat untuk mempengaruhi output dan kesempatan kerja.
- Pihak Pro: Thomas J.S dan Neil Wallace Kebijakan moneter memang tidak efektif, baik jangka panjang maupun jangka pendek.
- Pihak Kontra: F. Mishkin dan R. Gordon Kebijakan moneter yang sistematis jelas memberi dampak terhadap output.
G. Kesimpulan
Dari pendapat-pendapat di atas, memang telah mempengaruhi dunia. Namun, masih perlu penelitian lebih lanjut karena kebijakan moneter yang mempengaruhi output masih belum terbukti jelas dan bersifat fleksibel.
RATEX memberi pengaruh terhadap dunia karena ajaran Ratexlah yang mencetuskan ide bahwa perekonomian diserahkan kepada mekanisme pasar dan itu memberi pengaruh terhadap program-program ekonomi dunia.
Dari pendapat-pendapat di atas, memang telah mempengaruhi dunia. Namun, masih perlu penelitian lebih lanjut karena kebijakan moneter yang mempengaruhi output masih belum terbukti jelas dan bersifat fleksibel.
RATEX memberi pengaruh terhadap dunia karena ajaran Ratexlah yang mencetuskan ide bahwa perekonomian diserahkan kepada mekanisme pasar dan itu memberi pengaruh terhadap program-program ekonomi dunia.
Komentar
Posting Komentar